Senin, 04 Mei 2015

Pengantar Struktur Data



Nama:Syarifah Nur Faiza
NPM :47212262
Kelas: 3DA01

Array

Selama ini kita menggunakan satu variabel untuk menyimpan 1 buah nilai dengan tipe data tertentu.
     Misalnya :
int a1, a2, a3, a4, a5;
 
     Deklarasi variabel diatas digunakan untuk menyimpan 5 data integer dimana masing-masing variabel diberi nama a1, a2, a3, a4, dan a5
Jika kita memiliki 10 data, 100 data integer bahkan mungkin data yang ingin kita proses tidak kita ketahui atau bersifat dinamis? Kita tidak mungkin menggunakan variabel seperti diatas.
Di dalam C ++ dan pemrograman yang lain, terdapat suatu fasilitas untuk menyimpan data-data yang bertipe data sama dengan suatu nama tertentu yaitu array

Definisi Array

Array adalah suatu tipe data terstuktur yang berupa sejumlah data sejenis (bertipe data sama) yang jumlahnya tetap dan diberi suatu nama tertentu.
Elemen-elemen array tersusun secara sekuensial di dalam memori sehingga memiliki alamat yang berdekatan.
Array dapat berupa array 1 dimensi, 2 dimensi, bahkan n-dimensi.
Elemen-elemen array bertipe data sama tapi bisa bernilai sama atau berbeda-beda.

Array 

Array/larik merupakan kumpulan dari nilai-nilai data yang bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama.  Array diakses berdasarkan indeksnya.  Array dapat digolongkan menjadi  :
        a.      Array dimensi satu
        b.      Array dimensi dua
        c.      Array dimensi banyak

  
Berikut ini bentuk umum dari pendeklarasian dan pengaksesan array.


Dimensi
Deklarasi
Akses
Satu
tipe nama_var[ukuran]
nama_var[indeks]
Dua
Tipe nama_var[ukuran-pertama]
[ukuran-kedua]
nama_var[indeks-pertama]
[indeks-kedua]
Banyak
Tipe nama_var[ukuran-pertama]
[ukuran-kedua][...][ukuran-n]
nama_var[indeks-pertama]
[indeks-kedua][...][indeks-n]

Keterangan :
tipe               :tipe data elemen array (misalnya char, int, unsigned)
nama_var      :nama variabel yang dibuat
ukuran          :jumlah maksimal elemen array, ditulis antara tanda  [  &  ]
                    jumlah elemen yang dapat digunakan pada program harus <= ukuran
                    banyaknya ukuran tergantung dimensi array (ukuran-pertama ... ukuran-n)
indeks          :urutan dari elemen yang disimpan pada suatu array, dimulai dari 0 s/d ukuran – 1banyaknya 
 indeks tergantung dari dimensi array (indeks-pertama ... indeks-n)
  

 Inisialisasi array tak berukuran
                             Dikatakan tidak berukuran bila jumlah elemen array/ukuran yang terdapat di antara tanda  [  &  ]  tidak disebutkan.  Untuk array dimensi dua atau lebih, hanya ukuran terkiri atau ukuran pertama saja yang bisa tidak berukuran.
                             Inisialisasi array tak berukuran dilakukan dengan meletakkan elemen-elemen array di antara tanda  {  dan  }.

  Array dan string
                             Seperti kita ketahui, pada bahasa C ataupun C++ tidak tersedia tipe data string, namun string dapat dibentuk dari array karakter dimensi 1.  Suatu array string dimensi 1 dapat dibentuk dari array karakter dimensi 2 dan array string dimensi N dapat dibentuk dari array karakter dimensi N+1.

Array sebagai parameter
                             Suatu variabel bertipe array dapat dilewatkan sebagai parameter suatu fungsi.  Pengaksesan array ini sama dengan cara pemanggilan fungsi

Contoh  pendeklarasian :

          int bilangan[5]  
variabel array dimensi 1 bernama bilangan dengan tipe integer yang berukuran 5

          double matrik[3][4]
array dimensi 2 dengan ukuran1 = 3 dan ukuran2 = 4

   int nomor[] = {1,2,3,4,5}
array dimensi 1 yang tak berukuran, memiliki 5 elemen
   
        char hari[][10] =                     {“senin”,”selasa”,”rabu”,”kamis”,”jumat”,”sabtu”,”minggu”}
array dimensi 2 dengan ukuran1 tak berukuran dan ukuran2 = 10
 
          void nama(char name[]);
array dimensi 1 sebagai parameter pada suatu fungsi

Contoh pengaksesan :

          bilangan[0] = 4   
diberikan nilai 4 kepada variabel bilangan indeks ke-0 atau elemen pertama

          cin >> matrik[1][1]
memasukkan suatu nilai ke variabel matrik dengan indeks1 ke-1 dan indeks2 ke-1 atau elemen ke-2 dari ukuran1 dan elemen ke-2 dari ukuran2

          cout << nomor[4]
mencetak nilai dari variabel nomor indeks ke-4 atau elemen ke-5 yaitu 5
          for(i = 0;i < 10; i++)

            cout << hari[6][i];
mencetak variabel hari dengan indeks1 ke-6 dan indeks2 ke-0 s/d ke-9, yang hasilnya adalah minggu
 
          nama(name);
memanggil fungsi nama yang memiliki sebuah variabel array dimensi 1, hasilnya sesuai proses yang terdapat pada fungsi yang bersangkutan.
contoh program :

#include <iostream.h>
#include <conio.h>

main ()
{    int nilai [9]={9,10,11,12,13,14,15,16,17};
   for (int i=0;i<9;i++)
       {
          cout<<"tampilakan array ke-"<<i<<"yaitu :" ;
         cout<<nilai [i]<<endl;
      }
    getch();

}
Macam – Macam Array
Array dapat dibedakan menjadi :
–     Array berdimensi satu
–     Array berdimensi dua
–     Array berdimensi banyak

Array berdimensi Satu
Mendefinisikan array meliputi :
–     Tipe data elemen array
–     Nama array
–     Jumlah elemen array
                      tipe_data nama_var_array[ukuran];

Misal :
char huruf[9];
Int umur[10];
Int kondisi[2]={0,1};
Int arr_dinamis[]={1,2,3};

Subscript array (index array) dimulai dari nol.

Keterangan :

char huruf[9]: berarti akan memesan tempat di memori komputer sebanyak 9 tempat dengan indeks dari 0-8, dimana semua elemennya bertipe data karakter semuanya. Kalau satu karakter berukuran 1 byte, berarti membutuhkan memori sebesar 9 byte.

int umur[10]: berarti akan memesan tempat di memori komputer sebanyak 10 tempat dengan indeks dari 0-9, dimana semua elemennya bertipe data integer semuanya. Kalau satu integer berukuran 4 bytes, berarti membutuhkan memori sebesar 4 x 10 = 20 bytes.

int kondisi[2]: berarti akan memesan tempat di memori komputer sebanyak 2 tempat dengan indeks 0-1, dimana semua elemennya bertipe data integer semuanya. Dan pada contoh di atas isi elemen-elemennya yang sebanyak 2 buah diisi sekaligus (diinisialisasi) yaitu pada elemen kondisi[0] bernilai 0, dan elemen kondisi[1] bernilai 1.

int arr_dinamis[]:berarti mendeklarasikan array dengan ukuran maksimum array tidak diketahui, namun ukuran tersebut diketahui berdasarkan inisialisasi yaitu sebanyak 3 elemen, yang isinya 1,2, dan 3. Kita tidak dapat mendeklarasikan array dinamis tanpa inisialisasi.
Tanda [] disebut juga “elemen yang ke- „.

 Misalnya kondisi[0] berarti elemen yang ke nol.
Array yang sudah dipesan, misalnya 10 tempat tidak harus diisi semuanya, bisa saja hanya diisi 5 elemen saja, baik secara berurutan maupun tidak. Namun pada kondisi yang tidak sepenuhnya terisi tersebut, tempat pemesanan di memori tetap sebanyak 10 tempat, jadi tempat yang tidak terisi tetap akan terpesan dan dibiarkan kosong.
Mengakses Elemen Array
Contoh :
cin>>suhu[i];
cout<<suhu[3];


Memberikan Nilai Awal pada Array
Contoh :
int jum_hari[12] =
{
            31,28,31,30,31,30,31,31,30,31,30,31
};
Atau
int jum_hari[] =
{
            31,28,31,30,31,30,31,31,30,31,30,31
};

Untuk memberikan nilai awal yang sama pada array :
int tmp[5] = { 0 };

Contoh 1
Misalkan kita ingin membuat program untuk mencari nilai rata-rata dari 5 buah data nilai yang diinputkan oleh user.
Tanpa menggunakan array, maka programnya adalah sebagai berikut :

Array Berdimensi Satu
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   float nilai1, nilai2, nilai3, nilai4, nilai5;
   float jumlah, rata2;
   cout<<"Program Menghitung Nilai Rata-rata"<<endl;
   cout<<"Masukkan nilai ke 1 : ";
   cin>>nilai1;
   cout<<"Masukkan nilai ke 2 : ";
   cin>>nilai2;
   cout<<"Masukkan nilai ke 3 : ";
   cin>>nilai3;
   cout<<"Masukkan nilai ke 4 : ";
   cin>>nilai4;
   cout<<"Masukkan nilai ke 5 : ";
   cin>>nilai5;
   jumlah = nilai1 + nilai2 + nilai3 + nilai4 + nilai5;
   rata2 = jumlah / 5;
   cout<<"Nilai rata-rata adalah "<<rata2<<endl;
   getch();
}

Array Berdimensi satu
Pada program di depan kita memerlukan 5 buah variabel yang berbeda-beda untuk menyimpan 5 buah nilai.
Bisa dibayangkan kesulitan yang dihadapi jika kita harus memproses data yang lebih banyak.
Dengan menggunakan array, program menjadi lebih baik.

Contoh Program
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   float nilai[5];
   float jumlah, rata2;
   cout<<"Program Menghitung Nilai Rata-rata"<<endl;
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
            cout<<"Masukkan nilai ke "<<(i+1)<<" : ";
            cin>>nilai[i];
   }
   jumlah = 0;
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
            jumlah = jumlah + nilai[i];
   }
   rata2 = jumlah / 5;
   cout<<"Nilai rata-rata adalah "<<rata2<<endl;
   getch();
}

Contoh ke 2 :
#include<iostream.h>
int main(){
// mendeklarasikan sebuah array dengan nama A
int A[5];
//memasukkan nilai ke dalam elemen array
for (int C=0;C<5;C++){
    cout<<"A["<<C<<"]="; cin>>A[C]; }
return 0; }

Contoh ke 3 :
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
int main(){
int A[5]; // mendeklarasikan sebuah array dengan nama A
// memasukkan nilai ke dalam elemen array
for (int C=0;C<5;C++){
    cout <<"A["<<C<<"] = "; cin>>A[C];}
cout<<"menampilkan nilai dalam elemen array"<<endl;
for (int j=0;j<5;j++){
    cout<<"Nilai elemen array ke -"<<j+1<<" adalah "<< A[j]<<endl; }
getch();
return 0; }
Contoh ke 4 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int main(){
int bil[7] = {2,5};
for(int i=0;i<7;i++){
            cout<<"Elemen ke-"<<i<<“=“<<bil[i];
}
getch();
return 0;                     
}
Contoh ke 5 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   int jum_hari[12] =
            {
                        31,29,31,30,31,30,31,31,30,31,30,31
            };
   int tgl, bln, jumlah;
   cout<<"Program Mencari Hari Di Tahun 2008"<<endl;
   cout<<"Masukkan Tanggal : ";
   cin>>tgl;
   cout<<"Masukkan Bulan : ";
   cin>>bln;
   jumlah = 0;
   for(int i=0; i<(bln-1); i++)
   {
            jumlah = jumlah + jum_hari[i];
   }
   jumlah = jumlah + tgl;
   cout<<"Jumlah Hari = "<<jumlah<<endl;
int sisa;
   sisa = jumlah % 7;
   cout<<"Tanggal "<<tgl<<" Bulan "<<bln<<" adalah Hari = ";
   if (sisa==0)
            cout<<"Senin"<endl;
   else if (sisa==1)
            cout<<"Selasa"<endl;
   else if (sisa==2)
            cout<<"Rabu"<endl;
   else if (sisa==3)
            cout<<"Kamis"<endl;
   else if (sisa==4)
            cout<<"Jumat"<endl;
   else if (sisa==5)
            cout<<"Sabtu"<endl;
   else if (sisa==6)
            cout<<"Minggu"<endl;
   getch();
}


Array Berdimensi dua
Sering kali digambarkan/dianalogikan sebagai sebuah matriks.
Jika array berdimensi satu hanya terdiri dari 1 baris dan banyak kolom, array berdimensi dua terdiri dari banyak baris dan banyak kolom yang bertipe sama
Gambar array berdimensi (baris x kolom = 3 x 4)
Jurusan
1992
1993
1994
1995
Teknik Informatika
35
45
80
120
Manajemen Informatika
100
110
70
101
Teknik Komputer
10
15
20
17

Bentuk tabel diatas dapat dituangkan dalam bentuk array berdimensi dua dengan pendefinisian sebagai berikut :
int data_lulus[3][4];
Pada pendefinisian diatas :
  3 menyatakan jumlah baris (mewakili jurusan)
  4 menyatakan jumlah kolom (mewakili tahun kelulusan)
Larik Dimensi Dua dapat mewakili bentuk suatu matriks, contoh:
    Suatu matriks
       x =                       
    selanjutnya dapat dideklarasikan sebagai berikut:
       int x[2][4];
    atau diklarasikan dengan memberikan nilai elemennya sbb:
       int x[2][4]= {{8, 5, 9, 8},{8, 2, 1, 0}}



Masing-masing elemen dalam array berdimensi dua dapat diakses dengan bentuk :
nama_array[subscript_baris][subscript_kolom];

Contoh pengaksesan :
data_lulus[1][2] = 5;
   Artinya, memberikan nilai 5 ke baris 1 kolom 2 (baris dan kolom dimulai dari 0).
cout<<data_lulus[1][2];
Artinya, menampilkan elemen data_lulus dengan subscript pertama (baris) berupa 1 dan subscript kedua (kolom) berupa 2.

Array Berdimensi Dua
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
   cout<<"Program Pertambahan Matrik 3x3"<<endl;
   int matrikA[3][3];
   int matrikB[3][3];
   int matrikC[3][3];
   cout<<endl<<"Masukkan data Matrik A"<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
         cout<<"Elemen ke "<<(i+1)<<","<<(j+1)<<" : ";
         cin>>matrikA[i][j];
      }
   }
   cout<<endl<<"Masukkan data Matrik B"<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
         cout<<"Elemen ke "<<(i+1)<<","<<(j+1)<<" : ";
         cin>>matrikB[i][j];
      }
   }
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            matrikC[i][j] = matrikA[i][j] + matrikB[i][j];
      }
   }
   clrscr();
   cout<<"Matrik A :"<<endl<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            cout<<setw(4)<<matrikA[i][j]<<" ";
      }
      cout<<endl;
   }
   cout<<endl<<"Matrik B :"<<endl<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            cout<<setw(4)<<matrikB[i][j]<<" ";
      }
      cout<<endl;
   }
cout<<endl<<"Hasil pertambahan, Matrik C :"<<endl<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            cout<<setw(4)<<matrikC[i][j]<<" ";
      }
      cout<<endl;
   }
   getch();
}

Melewatkan Array Sebagai Argumen Fungsi
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void input_array(int data[5]);
void main()
{
   int data[5];
   input_array(data);
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
      cout<<"Data ke "<<(i+1)<<" = "<<data[i]<<endl;
   }
   getch();
}
void input_array(int data[5])
{
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
      cout<<"Masukkan data ke "<<(i+1)<<" : ";
      cin>>data[i];
   }
}

Beberapa Fungsi Menggunakan Array :
Operasi yang umumnya dilakukan menggunakan array adalah :
–     Mencari bilangan terbesar / terkecil.
–     Mencari suatu data pada array.
–     Mengurutkan data.

Mencari Suatu Data Pada Arrray
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   int i, x, ketemu;
   int data[] = {5, 100, 20, 31, 77, 88, 99, 24, 55, 1};
   cout<<"Data yang anda cari : ";
   cin>>x;
   ketemu = 0;
   for(i=0; i<sizeof(data)/sizeof(int); i++)
   {
            if(data[i] == x)
      {
            ketemu = 1;
         break;
      }
   }
   if(ketemu)
      cout<<"Data tersebut ada pada posisi ke "<<(i+1)<<endl;
   else
      cout<<"Data yang anda cari tidak ditemukan"<<endl;
   getch();
}

Mengurutkan Data Pada Array
Ada berbagai teknik untuk mengurutkan data, salah satunya adalah metode bubble sort.
Pengurutan dilakukan dengan membandingkan setiap elemen array dengan seluruh elemen yang terletak sesudah posisinya.
Contoh :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   int data[10];
   int i, j, tmp;
   cout<<"Program Mengurutkan Data"<<endl;
   cout<<"Dengan Metode Bubble Sort"<<endl;
   for(i=0; i<10; i++)
   {
            cout<<"Masukkan data ke "<<(i+1)<<" : ";
      cin>>data[i];
   }
   clrscr();
   cout<<"Data sebelum diurutkan : "<<endl;
   for(i=0; i<10; i++)
   {
            cout<<data[i]<<" ";
   }
   cout<<endl;
for(i=0; i<9; i++)
   {
            for(j=i+1; j<10; j++)
      {
            if(data[i]>data[j])
         {
            tmp = data[i];
            data[i] = data[j];
            data[j] = tmp;
         }
      }
   }
   cout<<"Data setelah diurutkan : "<<endl;
   for(i=0; i<10; i++)
   {
            cout<<data[i]<<" ";
   }
   getch();
}



Selasa, 06 Januari 2015

KOMPONEN DARI SISTEM PADA PT. ARSAL TOUR & TRAVEL



KOMPONEN DARI SISTEM PADA PT. ARSAL TOUR & TRAVEL


KELOMPOK : DWI SEPTYANINGTYAS               (42212308)
                         PITRIA JULIANI RIEZKI                  (45212673)
                         REZA FAHRUL S                              (46212197)
                         SYARIFAH NUR FAIZA                  (47212262)
                         VILIAYANTI SERAWA                    (47212591)

KELAS                        : 3DA01




Berikut ini kami akan membahas Komponen dan Elemen pada sistem yang berada di PT.Arsal Tour & Travel yang terdiri dari : Tujuan, Masukan, Proses, Keluaran, dan lingkungan

1.     Tujuan
Untuk mempermudah pencatatan dan pembukuan hasil dari penjualan tiket .

2.     Input
Input adalah dokumen atau segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam suatu sistem yang selanjutnya akan diproses.c Contoh form pemesanan ,form pembayaran ,dan pencatatan pembayaran.

3.     Proses
Merupakan Serangkaian kegiatan yang saling berinteraksi yang mengubah Input menjadi Output.


4.     Output
Merupakan hasil yang di dapat setelah melakukan proses. Output dari proses diatas adalah berupa kwitansi dan tiket. Jika pencatatan pembayaran output yang dihasilkan berupa arsip dokumen yang disimpan perusahaan
5.     Lingkungan
Lingkungan luar dari susatu sistem merupakan lingkungan yang berada di luar dari sistem. yang dapet mempengaruhi sebuah sistem itu sendiri. Apa bila kita bisa mengontrol lingkungan luar tersebut, maka lingkungan itu dapat menguntungkan untuk sistem yang kita buat dan sebaliknya, apabila kita tidak bisa menjaga Lingkungan luar sistem itu, maka bisa merugikan sistem yang telah kita buat. Contoh dari lingkungan ini merupakan Pembeli sebagi pihak luar. Apabila Pembeli merasa puas dengan layanan yang kita berikan. Maka kita akan mendapatkan keuntungan yang tentunya lebih banyak.


Minggu, 02 November 2014

Elemen - Elemen Sistem Informasi Manajemen

Nama :Syarifah Nurfaiza
Npm/Kelas :47212262/3DA01


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Definisi Sistem
          Sebagaimana istilah Sistem Informasi Manajemen/SIM, Sistem juga di definisikan oleh para ahli dalam berbagai cara yang berbeda.  Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan cara pandang dan lingkup system yang ditinjau.
          Secara umum system dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal dan kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Suatu system mempunyau karakteristik sebagai berikut :
1.     Mempunyai Komponen (components)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata maupun abstrak.

2.     Mempunyai Batas (boundary)
Batas sitem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem yang lain.tanpa adanya batas sistem,maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sitem akan memberikan suatu scope tinjauan terhadap sistem.

3.     Mempunyai Lingkungan (environments)
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem.

4.     Mempunyai penghubung/antar muka (interface),antar komponen.
Penghubung/ antarmuka merupakan komponen sistem,yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.


5.     Mempunyai Masukan (input).
Masukan merupakan komponen sistem,yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan kaluaran yang berguna. Dalam Sistem Informasi Manajemen, masukan disebut sebagai data.

6.     Mempunyai Pengolahan (processing).
Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. Dalam sistem informasi manajemen, pengolahan adalah berupa program aplikasi computer yang dikembangkan untuk keperluan khusus.

7.     Mempunyai Keluaran (output).
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa sebagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.Dalam sistem informasi manajemen,keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan.

8.     Mempunyai Sasaran (objectives)
Setiap kompoen dalam sistem perlu dijaga agar saling berkerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.











































Goal
 
 



















                         

Gambar: Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu sistem

Model umum suatu sistem adalah terdiri atas masukan (input),pengolahan (process)  dan keluaran  (output) sebagaimana ditunjukkan gambar berikut:

Output
 
Process
 
Input
 
 








ELEMEN OPERASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


          Komponen fisik dan keluaran dalam sistem informasi manajemen adalah melaksanakan fungsi pengolahan.
Elemen-elemen operasional sebagai fungsi pengolahan pada suati Sistem Informasi Manajemen adalah terdiri atas :
1.     Pengolahan Transaksi, meliputi :

a.     Pengolahan transaksi internal organisasi
b.     Pengolahan transaksi eksternal organisasi
c.      Penyajian transaksi , meliputi :
1)    Penyajian secara langsung
2)    Penyajian berupa laporan
3)    Mengkomunikasikan transaksi


Konsep dasar sistem informasi manajemen

1.     Pengolahan Transaksi
File
 
 


 




Gambar: Pengolahan Transaksi sebagai elemen operasional SIM
2.     Pemeliharaan File Historis

 








Gambar : Pemeliharaan file historis senagai elemen operasional SIM

3.     Pemrosean Laporan, meliputi :
a.     Laporan Terjadewal
b.     Laporan Tidak Terjadwal (adhoc)


 



Gambar : Memrosesan sebagai elemen operasional SIM

4.    
Permintaan
 
Pengolahan Laporan
 
Tanggapan
 
Pemrosesan permintaan, yaitu untuk memudahkan akses data dalam SIM



Gambar: Pemrosesan permintaan sebagai elemen operasional SIM

5.     Interaksi user-mesin ,yaitu berupa aplkasi sistem informasi



 




Gambar : Interaksi user-mesin sebagai elemen operasional SIM






Sumber : Edhy Sutanta Sistem Informasi Manajemen