Sabtu, 29 Desember 2012

Energi Biogas


BIOGAS
ENERGI MURAH DARI KOTORAN

Hii.. guys minggu ini saya akan membahas tentang biogas.mulai dari pengertiannya,tahap-tahap pembentukan biogas,pembuatan biogas berdasarkan kandungannya sampai dengan rangkaian alat pembuatan      biogas modern :).
 Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas.
Meski demikian, hanya bahan organik homogen berbentuk padat maupun cair seperti limbah ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Di daerah yang banyak terdapat industri pemrosesan makanan seperti tahu, tempe, ikan pindang dan brem, limbahnya bisa diproses menjadi biogas sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan d
i sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah industri tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen. Pada makalah ini pembahasan dibatasi hanya pada pengolahan limbah ternak menjadi biogas.
Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan seperti usaha pemeliharaan ternak, rumah potong hewan, pengolahan produk ternak, dan lain-lain. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan limbah cair seperti feses, urin, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi rumen, dan lain-lain. Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan semakin meningkat.
Total limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari species ternak, besar usaha, tipe usaha dan lantai kandang. Manure yang terdiri dari feses dan urin merupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkan dan sebagian besar manure dihasilkan oleh ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Umumnya setiap kilogram susu yang dihasilkan ternak perah menghasilkan 2 kg limbah padat (feses), dan setiap kilogram daging sapi menghasilkan 25 kg feses .
Selain menghasilkan feses dan urin, dari proses pencernaan ternak ruminansia menghasilkan gas metan (CH4) yang cukup tinggi. Gas metan ini adalah salah satu gas yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global dan perusakan ozon. Kontribusi emisi metan dari peternakan mencapai 20 – 35 % dari total emisi yang dilepaskan ke atmosfir. Di Indonesia, emisi metan per unit pakan atau laju konversi metan lebih besar karena kualitas hijauan pakan yang diberikan rendah. Semakin tinggi jumlah pemberian pakan kualitas rendah, semakin tinggi produksi metan .
Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan pencemaran. Suatu studi mengenai pencemaran air oleh limbah peternakan melaporkan bahwa total sapi dengan berat badannya 5000 kg selama satu hari, produksi manurenya dapat mencemari 9.084 x 107 m3 air. Selain melalui air, limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 % merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva lalat, sementara kandungan air manure 65-85 % merupakan media yang optimal untuk bertelur lalat .
Kehadiran limbah ternak dalam keadaan keringpun dapat menimbulkan pencemaran yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di lingkungan penggemukan sapi yang paling hebat ialah sekitar pukul 18.00, kandungan debu pada saat tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati ambang batas yang dapat ditolelir untuk kesegaran udara di lingkungan (3000 mg/m3).
Salah satu akibat dari pencemaran air oleh limbah ternak ruminansia ialah meningkatnya kadar nitrogen. Senyawa nitrogen sebagai polutan mempunyai efek polusi yang spesifik, dimana kehadirannya dapat menimbulkan konsekuensi penurunan kualitas perairan sebagai akibat terjadinya proses eutrofikasi, penurunan konsentrasi oksigen terlarut sebagai hasil proses nitrifikasi yang terjadi di dalam air yang dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan biota air.
Tinja dan urin dari hewan yang tertular dapat sebagai sarana penularan penyakit, misalnya saja penyakit anthrax melalui kulit manusia yang terluka atau tergores.Spora anthrax dapat tersebar melalui darah atau daging yang belum dimasak yang mengandung spora.
Dampak limbah ternak memerlukan penanganan yang serius. Skema berikut ini (Gambar 1) memberi gambaran akibat yang ditimbulkan oleh limbah secara umum dan manajemennya .

Gambar 1. Dampak Umum dan Manajemen Limbah Ternak
Penanganan Limbah Ternak
Penanganan limbah ternak akan spesifik pada jenis/spesies, jumlah ternak, tatalaksana pemeliharaan, areal tanah yang tersedia untuk penanganan limbah dan target penggunaan limbah. Penanganan limbah padat dapat diolah menjadi kompos, yaitu dengan menyimpan atau menumpuknya, kemudian diaduk-aduk atau dibalik-balik. Perlakuan pembalikan ini akan mempercepat proses pematangan serta dapat meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan. Setelah itu dilakukan pengeringan untuk beberapa waktu sampai kira-kira terlihat kering. Proses pembuatan kompos seperti ini menyebabkan gas metan yang terbentuk dibrbaskan ke atmosfer.
Penanganan limbah cair dapat diolah secara fisik, kimia dan biologi. Pengolahan secara fisik disebut juga pengolahan primer (primer treatment). Proses ini merupakan proses termurah dan termudah, karena tidak memerlukan biaya operasi yang tinggi.Metode ini hanya digunakan untuk memisahkan partikel-partikel padat di dalam limbah. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam pengolahan secara fisik antara lain : floatasi, sedimentasi, dan filtrasi.
Pengolahan secara kimia disebut juga pengolahan sekunder (secondary treatment) yang bisanya relatif lebih mahal dibandingkan dengan proses pengolahan secara fisik.Metode ini umumnya digunakan untuk mengendapkan bahan-bahan berbahaya yang terlarut dalam limbah cair menjadi padat. Pengolahan dengan cara ini meliputi proses-proses netralisasi, flokulasi, koagulasi, dan ekstrasi.
Pengolahan secara biologi merupakan tahap akhir dari pengolahan sekunder bahan-bahan organik yang terkandung di dalam limbah cair. Limbah yang hanya mengandung bahan organik saja dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, dapat langsung digunakan atau didahului denghan pengolahan secara fisik.
Pemanfaatan Limbah Ternak
Berbagai manfaat dapat dipetik dari limbah ternak, apalagi limbah tersebut dapat diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentified substances).Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, energi (biogas) dan media berbagai tujuan. Pada makalah ini dibahas pemanfaatan limbah kotoran ternak ruminansia manjadi biogas saja, tanpa mengesampingkan manfaat lain yang dapat diambil.
Permasalahan limbah ternak, khususnya manure dapat diatasi dengan memanfaatkan menjadi bahan yang memiliki nilai yang lebih tinggi. Salah satu bentuk pengolahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan limbah tersebut sebagai bahan masukan untuk menghasilkan bahan bakar biogas. Kotoran ternak ruminansia sangat baik untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biogas. Ternak ruminansia mempunyai sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam sistem pencernaannya yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput atau hijauan berserat tinggi. Oleh karena itu pada tinja ternak ruminansia, khususnya sapi mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tinja sapi mengandung 22.59% sellulosa, 18.32% hemi-sellulosa, 10.20% lignin, 34.72% total karbon organik, 1.26% total nitrogen, 27.56:1 ratio C:N, 0.73% P, dan 0.68% K.
Pembentukan biogas dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik. Pada tahap hidrolisis terjadi pelarutan bahan-bahan organik mudah larut dan pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana, perubahan struktur bentuk polimer menjadi bentuk monomer.
Pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam.Produk akhir dari gula-gula sederhana pada tahap ini akan dihasilkan asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan amoniak. Sedangkan pada tahap metanogenik adalah proses pembentukan gas metan. Sebagai ilustrasi dapat dilihat salah satu contoh bagan perombakan serat kasar (selulosa) hingga terbentuk biogas (Gambar 2).

Gambar 2. Diagram Tahap Pembentukan Biogas
Biogas adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas yang merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas karbondioksida (CO2). Biogas memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3, untuk gas metan murni (100 %) mempunyai nilai kalor 8900 kkal/m3. Produksi biogas sebanyak 1275-4318 l dapat digunakan untuk memasak, penerangan, menyeterika dan menjalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah lima orang per hari.
Jika ditinjau dari kandungan bahan yang terdapat pada limbah ternak ruminansia maka proses pembuatan biogas dapat dilihat pada diagram berikut

Gambar 3. Diagram Pembuatan Biogas Berdasarkan Kandungannya
Kotoran hewan seperti kerbau, sapi, babi dan ayam telah terbukti dalam penelitian ketika diproses dalam alat penghasil biogas (digester) menghasilkan biogas yang sangat memuaskan(Harahap et al., 1980). Perbandingan kisaran komposisi gas dalam biogas antara kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi gas dalam biogas (%) antara kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian(Harahap et al., 1980).
Proses pembuatan biogas ini dilakukan secara biologis dengan memanfaatkan sejumlah mikroorganisme anaerob. Bakteri-bakteri anaerob yang berperan dalam tahap-tahap proses pembuatan biogas antara lain :
1. Bakteri pembentuk asam (Acidogenic bacteria) yang merombak senyawa organik menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu berupa asam organik, CO2, H2, H2S.
2. Bakteri pembentuk asetat (Acetogenic bacteria) yang merubah asam organik, dan senyawa netral yang lebih besar dari metanol menjadi asetat dan hidrogen.
3. Bakteri penghasil metan (metanogens), yang berperan dalam merubah asam-asam lemak dan alkohol menjadi metan dan karbondioksida. Bakteri pembentuk metan antara lain Methanococcus, Methanobacterium, dan Methanosarcina.
Adapun proses pembuatan biogas adalah sebagai berikut. Bahan organik dimasukkan ke dalam digester, sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik tersebut yang selanjutnya akan menghasilkan gas yang disebut biogas. Biogas yang telah terkumpul di dalam digester lalu dialirkan melalui pipa penyalur gas menuju tangki penyimpan gas atau langsung ke lokasi penggunaannya, misalnya kompor atau lampu.
Jenis limbah ternak ruminansia yang diproses sangat mempengaruhi produktivitas sistem biogas. Selain itu limbah ternak ruminansia yang diproses menjadi biogas memerlukan persyaratan dasar tertentu, yaitu persyaratan tertentu yang menyangkut:
1. Kandungan atau isi yang terkandung dalam bahan.
Salah satu cara untuk menentukan bahan organik yang sesuai untuk digunakan sebagai bahan sistem biogas adalah dengan mengetahui perbandingan Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N. Perubahan senyawa organik dari limbah ternak ruminansia menjadi CH4 (gas metan) dan CO2 (gas karbon dioksida) memerlukan persyaratan rasio C/N antara 20 – 25. Sehingga kalau menggunakan limbah ternak ruminansia hanya berbentuk jerami dengan rasio-C/N di atas 65, maka walaupun CH4 dan CO2 akan terbentuk, perbandingan CH4 : CO2 = 65 : 35 tidak akan tercapai. Mungkin perbandingan tersebut bernilai 45 : 55 atau 50 : 50 atau 40 : 60 serta angka-angka lain yang kurang dari yang sudah ditentukan, maka hasil biogasnya akan mempunyai nilai bakar rendah atau kurang memenuhi syarat sebagai bahan energi.
Juga sebaliknya kalau limbah ternak ruminansia yang digunakan berbentuk kotoran saja, semisal dari kotoran kambing dengan rasio C/N sekira 8, maka produksi biogas akan mempunyai bandingan antara CH4 dan CO2 seperti 90 : 10 atau nilai lainnya yang terlalu tinggi. Dengan nilai ini maka hasil biogasnya juga terlalu tinggi nilai bakarnya, sehingga mungkin akan rnembahayakan pengguna.
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu rasio C/N terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi proses terbentuknya biogas, karena ini merupakan proses biologis yang memerlukan persyaratan hidup tertentu, seperti juga manusia.
2. Kadar air
Kadar air bahan yang terkandung dalam bahan yang digunakan, juga seperti rasio C/N harus tepat. Jika hasil biogas diharapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku, maka semisal limbah ternak ruminansia yang digunakan berbentuk kotoran kambing kering dicampur dengan sisa-sisa rumput bekas makanan atau dengan bahan lainnya yang juga kering, maka diperlukan penambahan air.
Tapi berbeda kalau bahan yang akan digunakan berbentuk lumpur selokan yang sudah mengandung bahan organik tinggi, semisal dari bekas dan sisa pemotongan hewan atau manure dari peternakan. Dalam bahannya sudah terkandung air, sehingga penambahan air tidak akan sebanyak pada bahan yang kering.
Air berperan sangat penting di dalam proses biologis pembuatan biogas. Artinya jangan terlalu banyak (berlebihan) juga jangan terlalu sedikit (kekurangan), ada perbandingan yang berpengaruh pada optimalisasi konversi gas metan.
3. Temperatur
Temperatur selama proses berlangsung, karena ini menyangkut kondisi optimal hidup bakteri pemroses biogas yaitu antara 27° – 28°C. Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah , maka waktu untuk menjadi biogas akan lebih lama.
4. Bakteri penghasil metan (metanogens)
Kehadiran jasad pemroses, atau jasad yang mempunyai kemampuan untuk menguraikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk CH4 dan CO2. Dalam limbah ternak ruminansia semisal kotoran kandang, limbah rumah pemotongan ataupun rumput dan jerami, serta bahan-bahan buangan lainnya, banyak jasad renik, baik bakteri ataupun jamur pengurai bahan-bahan tersebut didapatkan. Tapi yang menjadi masalah adalah hasil uraiannya belum tentu menjadi CH4 yang diharapkan serta mempunyai kemampuan sebagai bahan bakar.
Maka untuk menjamin agar kehadiran jasad renik atau mikroba pembuat biogas (umumnya disebut bakteri metan), sebaiknya digunakan starter, yaitu bahan atau substrat yang di dalamnya sudah dapat dipastikan mengandung mikroba metan sesuai yang dibutuhkan.
5. Aerasi
Aerasi atau kehadiran udara (oksigen) selama proses. Dalam hal pembuatan biogas maka udara sama sekali tidak diperlukan dalam bejana pembuat. Keberadaan udara menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Untuk itu maka bejana pembuat biogas harus dalam keadaan tertutup rapat.
Masih ada beberapa persyaratan lain yang diperlukan agar hasil biogas sesuai dengan yang diharapkan semisal, pengadukan, pH dan tekanan udara. Tetapi kelima syarat tersebut sudah merupakan syarat dasar agar proses pembuatan biogas berjalan sebagaimana mestinya.
Digester (bio reaktor)
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat digester, alat atau bejana pembuat dan penampung biogas, juga tidak perlu dari bahan yang mahal atau sukar untuk didapatkannya. Drum bekas asal masih kuat, merupakan bahan yang paling umum dipergunakan. Digester bentuk bejana dari tembok juga sering digunakan untuk proses pembuatan biogas yang lebih besar kapasitasnya. Bahan plastik juga bias dijadikan digester tapi sebaiknya memakai plastik polyotilen. Bahan-bahan yang lain juga bisa dipakai asal kedap udara.
Membuat biogas bukan semata-mata tergantung kepada bahan yang dipergunakan, kepada alat atau bejana yang digunakan, tetapi juga masih ada faktor-faktor lain yang menyertainya, yang langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil.
Misalnya kita sudah memasukkan bahan-bahan yang diperlukan dalam bejana pembuat yang disertai dengan starter yang dibutuhkan. Tetapi ternyata beberapa hari kemudian, tekanan bejana penampung hasil tidak naik-naik. Kalau hal ini terjadi ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama bejana penampung hasil bocor, hingga secepatnya harus dicari dan ditambal atau proses pembuatan biogas tidak berjalan.
Berikut adalah gambar rangkaian alat penghasil biogas yang lebih modern.

Gambar 4 Rangkaian Alat Pembuatan Biogas Modern
Keamanan
Biogas merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat tinggi dan cepat daya nyalanya. Karenanya sejak biogas berada pada bejana pembuatnya sampai digunakan untuk penerangan ataupun memasak, harus selalu dihindari kehadirannya dari api yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Hal ini berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kebocoran pada peralatan yang tidak diketahui.
Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan masalah tersendiri. Artinya dari segi keselamatan pengguna. Sehingga tempat pembuatan atau penampungan biogas harus selalu berada jauh dari sumber api yang kemungkinan dapat menyebabkan ledakan kalau tekanannya besar. Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya setiap digester atau penampung gas metan dilengkapi dengan pengukur tekanan sehingga dapat memperkecil resiko terjadinya kecelakaan atau ledakan.
Biogas dapat dipergunakan dengan cara yang sama seperti gas-gas mudah terbakar yang lain. Pembakaran biogas dilakukan dengan mencampurnya dengan sebagian oksigen (O2). Namun demikian, untuk mendapatkan hasil pembakaran yangoptimal, perlu dilakukan pra kondisi sebelum biogas dibakar yaitu melalui proses pemurnian /penyaringan karena biogas mengandung beberapa gas lain yang tidakmenguntungkan. Sebagai salah satu contoh, kandungan gas hidrogen sulfida yang tinggi dalam biogas, jika dicampur dengan oksigen dengan perbandingan 1:20, makaakan menghasilkan gas yang sangat mudah meledak. Tetapi sejauh ini belum pernah dilaporkan terjadinya ledakan pada sistem biogas sederhana.
Limbah Biogas
Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan olehtanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Bahan pembuat biogas juga merupakan bahan organik berkandungan nitrogen tinggi. Selama proses pembuatan kompos yang akan keluar dan tergunakan adalah unsur-unsur C, H, dan 0 dalam bentuk CH4 dan CO2. Karenanya nitrogen yang ada akan tetap bertahan dalam sisa bahan, kelak menjadi sumber pupuk organik.
Pupuk organik yang dihasilkan dari memiliki kualitas yang baik, yang merupakan sisa proses fermentasi untuk mendapatkan biogas, dikarenakan bakteri patogen dan biji tanaman gulma dalam kotoran ternak menjadi mati selama proses fermentasi, dan pupuk kandang tersebut langsung dapat digunakan sebagai pupuk terhadap tanaman.
KESIMPULAN
1. Limbah ternak ruminansia berpeluang mencemari lingkungan jika dibuang langsung ke lingkungan. Namun memperhatikan komposisinya, limbah ternak ruminansia masih dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan pembuatan biogas.
2. Pembentukan biogas dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob, yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman, dan tahap metanogenik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan biogas :
a. Kandungan kimia dalam bahan.
b. Kadar air.
c. Temperatur.
d. Bakteri penghasil metan.
e. Tekanan udara.
f. Aerasi.
g. Pengadukan
h. pH
4. Biogas merupakan gas yang mudah terbakar maka perlu penanganan khusus pada keamanannya.
5. Limbah biogas merupakan pupuk organik yang mempunyai kualitas tinggi.

Minggu, 23 Desember 2012

Perkembangan Alat Transportasi Modern Terhadap Lingkungan Hidup


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Sekarang ini perkembangan tehnologi semakin pesat diberbagai Negara khususnya dibidang transportasi, perkembangan ini muncul karena manusia menggunakan akalnya untuk menemukan  sebuah masalah yang dihadapinya untuk menciptakan kenyamanan, semakin banyaknya kebutuhan akan pemuas kebutuhan baik kebutuhan Primer maupun Sekunder semakin banyak pula pemikiran manusia yang akan muncul untuk menemukan hal-hal baru yang belum ada sebelumnya.
Alat tranportasi salah satu kemajuan tehnologi yang sangat berpengaruh dalam kelancaran manusia bertransportasi, baik itu menggunakan mobil pribadi, taksi, bis, pesawat terbang, kapal laut dll, yang mana ini adalah hasil dari pemikiran akal manusia untuk mempermudah seseorang mencapai tujuan yang jaraknya jauh. Disamping memerpermudah perkembangan alat transportasi ini juga tentu menimbulkan dampak yang bersifat negatif karena tak selamanya perkembangan tehnologi mengagumkan faktanya tidak dapat dipungkiri alat transportasi sangat berpengaruh dalam pencemaran udara dan bahan bakaranya yang semakin berkurang.
Semakin dikurasnya bahan bakar dari alam ini tentu sangat berdampak pada generasi kedepannya yang tidak dapat merasakan minyak bumi ini karena bahan bakar atau minyak bumi merupakan hasil alam yang tidak dapat diperbaharui kemudian dalam hal ini perlu sebuah upaya mengatasi dampak dampak yang ditimbulkan oleh alat tranportasi baik dampaknya terhadap alam atau lingkungan.

B.    RUMUSAN MASALAH

Dalam hal ini penulis berusaha membahas beberapa masalah yakni sebagai berikut :
1.    Bagaimana  perkembangan alat transportasi sekarang ?
2.    Apa dampak yang ditimbulkan alat tranportasi terhadap lingkungan sekitar?
3.    Bagaimana upaya mengatasi masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh alat transportasi?

C.    TUJUAN PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis bertujuan untuk menambah kerangka ilmu mengenai perkembangan alat tranportasi dari perubahannya yang  jauh berbeda perkembangannya sekarang dan berusaha mempelajari dampak-dampaknya terhadap lingkungan hidup , dengan munculnya alat transportasi modern sekarang memberikan gambaran betapa manusia mampu menciptakan sebuah alat yang tidak ada sebelumnya dan kemunculannya sangat bermanfaat bagi manusia sehingga hal ini menjadi pokok pikiran sang penulis agar pengaruh kemunculannya dapat menjadi referensi ilmu yang berguna dan bermanfaat, serta sebagai bahan informasi kepada yang lain mengenai perkembangan alat transportasi , dampak dan upayanya.

D. MANFAAT PENULISAN
Untuk memberikan wawasan dan, pengetahuan dan pembelajaran tentang perkembangan alat transportasi bagi kehidupan manusia dari mulai perkembangannya, dampak positif dan negatifnya akibat tehnologi transportasi modern terhadap lingkungan dan bagaimana upaya mengatasinya.
Dengan mengetahui perkembangan alat tranportasi, seseorang mengetahui bagaimana dinamika pemikiran manusia yang tidak terbatas, kemudian disamping itu kemudahan yang diberikan alat tranportasi ternyata mempunyai dampak negatif pula bagi lingkungan hidup disekitarnya, sehingga muncullah sebuah upaya untuk meminimalisir keadaan yang tidak seimbang ini, dengan demikian dapat diambil manfaat bagaimana sebuah upaya yang harus dilakukan agar permasalhan tersebut terselesaikan baik bagi penulis maupun kepada yang lain.

LANDASAN TEORI

1.    Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia, hewan  atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia dan atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
2.    Alat Transportasi Modern
Alat tranportasi yang mengalami perkembangan dari yang dulunya hanya menggunakan alat tranportasi sederhana seperti , berkuda, kereta lembu, kereta kuda, atau unta untuk dipadang pasir bahkan hanya berjalan kaki ketempat tujuan yang jaraknya lumayan jauh. Contoh alat tranportasi modern seperti; Mobil, pesawat terbang, sepeda motor, bis, bajaj, sepeda dll.
3.    Lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang berupa makhluk hidup baik itu manusia, binatang maupun tumbuhan yang semuanya itu memiliki nyawa dan tergolong makhluk yang bernafas dalam katagori lingkungan hidup. sehingga alangkah lebih baik jika menjaga lingkungannya bukan menjadi predator untuk merusak lingkungan hidup.
4.    Arti Penting Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup berperan penting dalam kehidupan, jika lingkungan dieksploitasi manusia terus menerus. Populasi manusia yang makin bertambah menyebabkan peningkatan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Sumber pemenuhan kebutuhan manusia berasal dari lingkungan. Sehingga diperlukan upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alamnya.
 5.    Pencemaran udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar
6.    Karbon Munoksida
Gas ini sangat bermanfaat bila bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan gas karbon dioksida yang dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis dan menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna bagi makhluk hidup.
7.    Kandungan Poluton
Polutan (bahan pencemar) yang ada di udara seperti gas buangan CO (karbon monoksida) lambat laun telah memengaruhi komposisi udara normal di atmosfer. Hal ini dapat memengaruhi kondisi lingkungan dengan adanya dampak perubahan iklim.
 8.    Perkembangan Alat Transportasi Modern terhadap Lingkungan Hidup
Dalam perkembangan alat tranportasi dari yang bersifat sederhana sampai yang tercanggih mempunyai pengaruhnya terhadap lingkungan, baik dari segi positif ataupun negatifnya. Dari segi positif alat transportasi mempunyai kegunaan dalam membantu seseorang menuju ketempat yang jauh ataupun menghemat waktu ketempat tujuan. Namun dilihat dari segi negatif dampak dari alat tranportasi misalnya kendaraan bermotor yang menghasilkan asap kendaraan, asap tersebut tercemar yang disebut dengan polusi udara sehingga sangat tidak bagus bagi lingkungan.
 9.    Prinsip Ekofisiensi
Prinsip Ekofisiensi artinya semua bentuk pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan harus dengan meminimalkan risiko. Itu artinya dalam memanfaatkan sumber daya alam haruslah bertanggung jawab, mengambil minyak bumi di alam dibutuhkan sikap hemat sehingga ada keseimbangan antara kebutuhan dan keberadaanya minyak bumi sendiri dengan cara menggunakan alternatif lain .contohnya penggunaan biji jarak pada masa penjajahan sebagai bahan bakar pengganti minyak.
 10.    Tehnologi Ramah Lingkungan.
Merupakan tehnologi ciptaan manusia berupa alat tranportasi , tehnologi ini diciptakan karena seseorang mempunyai kesadaran akan  lingkungan sekitarnya, lingkungan yang semakin parah, dan bahan bakar yang ada sekarang semakin menipis, sehingga terciptalah tehnologi yang ramah lingkungan dengan penggunaan bahan bakar organik dan bermanfaat bagi manusia dalam menjaga lingkungannya. Contohnya : Seperti Mobil listrik bernama ELITS yang merupakan hasil eksperimen yang dilakukan  oleh tim Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektron ITS, yang tujuannya untuk mengantisipasi cadangan minyak bumi yang semakin menipis.
 11.    Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan lagi setelah pemakaian karena kemampuan pembaharuan kembali dalam waktu yang relative cepat sehingga sumber daya ala mini tidak akan habis. Contohnya :Air, udara , kesuburan tanah, fauna, dan flora.
 12.    Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui.
Adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui jika digunakan secara terus menerus , lama-kelamaan akan habis dan tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia.
Sumber daya alam yang dihasilkan bumi yang tidak dapat diperbaharui sebagian besar berupa mineral-mineral bumi seperti mineral logam (timah, bijih besi, emas, bauksit dan nikel), mineral nonlogam (marmer, fosfat, pasir dan batu ) serta sumber daya alam energi yaitu: minyak bumi, gas bumi dan batu bara.

PEMBAHASAN
A
.    PERKEMBANGAN  ALAT  TRANSPORTASI
Penemuan roda dua merupakan peranan penting dalam bertransportasi karena roda dua  yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerakan yang mudah, kemudian lebih dipermudah lagi dengan digunakannya binatang penarik, sehinnga beban manusia makin ringan. Setelah ditemukannya mesin dapat menggerakkan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga lebih cepat.
Penemuan terbesar di dunia setelah penemuan alphabet atau huruf adalah penemuan alat transportasi. Tidak ada lagi tempat didunia ini yang tidak bisa didatangi, semua titik-titik terpencilpun masih bisa diakses dengan alat transportasi, manusiapun tidak perlu lagi membuang waktu berbulan-bulan untuk menuju sebuah lokasi yang letaknya sangat jauh. Dengan adanya pilihan alat transportasi sudah terbuka lebar saat ini. Perkembangan transportasi mengikuti perkembangan informasi serta pembangunan yang berkembang pesat, dalam hal ini alat transportasi berperan sebagai penghemat biaya produksi dalam hal mempersingkat jarak dan waktu .
Perkembangan transportasi yang berkembang pesat  menghilangkan pemisah dalam batas- batas Negara baik dalam segi ekonomi, kerjasama dunia, sosial dll. Alat transportasi yang didukung dengan tehnologi elektronik atau mekanik seperi mobil yang selalu mengalami perubahan dari masa kemasa yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan mobil yang canggih dalam kecepatan dan bentuknya.
 contoh perkembangan alat transportasi:
Perkembangan ilmu pengetahuan alam tehnologi telah dapat mengubah system transportasi dalm kehidupan manusia, banyak kemudahan yang bisa dinikmati bahkan seakan-seakan menyebabkan dunia menjadi lebih sempit.
Sebelum adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan tehnologi transportasi darat dilakukan dengan jalan kaki, berkuda, kereta lembu, kereta kuda, atau unta untuk dipadang pasir. Adapun setelah dikembangkannya ilmu pengetahuan dan tehnologi sarana dan prasarana alat transportasi menjadi lebih mudah. Misalnya: sepeda motor, mobil, bis truk, kereta api, jembatan dengan kekuatan tertentu sesuai dengan kebutuhan kendaraan yang boleh melewatinya. Untuk tranportasi melalui laut telah dapat dibuat sesuai kebutuhan yang dimasuki kapal dengan ukuran tertentu. Bahkan, sekarang dibuat kapal laut yang bertenaga nuklir. Transportasi lewat udara diamna sebelum ada industri pesawat terbang. Dengan perkembangan tehnologi dapat diciptakan industry pesawat terbang dengan kecepatan lebih besar dibanduingkan kecepatan suara.
Pesawat yang menggunakan tehnologi tinggi, misalnya pesawat Concorde 602 (pesawat terbang tranportasi supersonic) yang mempunyai kecepatan 1.400 mil per jam, Uni jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan pesawat jet buatan Jerman, (VI) yang digunakan dalam perang dunia ke II yang mempunyai kecepatan 300 mil perjam . dengan peasawat Concore 002 jarak lLondon –New York dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 setengah jam. Dapat dibanyangkan dua buah kota yang letaknya di dua benua yang dipisah oleh samudera seakan-akan hanya terletak pada jarak pendek saja karena dapat ditempuh dengan jarak waktu yang relative pendek

B.    DAMPAK ALAT TRANSPORTASI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Dampak yang ditimbulkan alat transportasi, dalam perkembangannya ada dampak positif dan ada negatif nya bagi manusia. Dengan banyaknya jenis alat transportasi yang memerlukan minyak bumi sebagai alat penggeraknya diberbagai Negara tentu hal ini sangat berpengaruh pada lingkungan, kemudian asap-asap yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor yang mengakibatkan polusi udara diperkotaan, namun berpindah dari hal itu alat transportasi juga memiliki dampak positif pada kenyamanan bertransportasi.
Dampak positif :
1.    Bagi masyarakat pedesaan, alat transportasi akan terasa sangat penting untuk menghubungkan mereka kekota atau kedaerah lain dalam memenuhi segala kebutuhannya. Jarak desa dengan kota yang jauh akan menjadi penghambat terhadap pertumbuhan desa. Tanpa adanya alat tranportasi semuanya akan terasa sangat sulit.
2.    Menghemat waktu, dalam perjalanan ketempat yang jaraknya jauh.
3.    Pencemaran udara yang diakibatkan alat-alat transportasi selain memberikan dampak negatif, juga dapat memberikan dampak positif antara lain, lahar dan partikulat-partikulat yang disemburkan gunung berapi yang meletus, bila sudah dingin menyebabkan tanah menjadi subur, pasir dan batuan yang dikeluarkan gunung berapi yang meletus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
4.    Gas karbon monoksida bila bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan gas karbon dioksida bisa dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna bagi makhluk hidup.

Dampak negatif :
1.    Minyak bumi pada saat ini masih merupakan sumber daya alam yang paling utama untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. Hal ini dapat disaksikan bahwa segala mesin, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, mobil, semua alat transportasi ,merupakan sarana transportasi yang menggunakan bahan bakar minyak bumi, sedangkan minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) jika ini terus dikuras habis, maka lingkungan yang ideal yang tak kan pernah dirasakan oleh generasi yang akan datang.
2.    Dengan perkembangan tehnologi, perubahan alam menjadi tidak estetis, misalnya: asap kendaraan bermotor yang bercampur dengan debu akan membentuk oksidasi nitrogen di udara sehingga akan terbentuk awan kecoklatan, hal ini sangat mengganggu pada waktu menikmat keindahan alam. Adanya kapal pengangkutan minyak yang bocor atau meledak dilautan dapat mengganggu keindahan taman laut.
3.    Pencemaran suara dan pencemaran udara yang dapat mengganggu psikologis manusia. Bunyi keras alat transportasi dapat merusak pendengaran dan dapat mengakibatkan tuli.Udara yang kotor dapat mengakibatkan polusi udara. Timbulnya pencemaran suara (kebisingan) dan pencemaran udara. Hal tersebut dapat diakibatkan dari kontruksi alatnya maupun ulah orang yang kurang bertanggung jawab .
Misalnya: Pesawat Concorde 002 yang megah dan berkecapatan menimbulkan kebisingan yang sangat mengganggu lingkungan. Pesawat ini juga mengeluarkan gas NO2 yang sangat mengganggu lapisan ozon, stratosfer, (NO2, merupakan efek katalik oksida nitrogen).
4.    Berkurangnya lahan-lahan pertanian yang produktif karena dipakai untuk menampung kebutuhan akan jasa tranportasi seperti terminal, landasan kapal terbang atau parker kendaraan.
5.    Tingginya Kadar Pulotan akibat emisi (pelepasan) dari asap kendaraan bermotor. Hal ini menjadi ancaman serius bila dibiarkan begitu saja, bukan saja bagi lingkungan yang kita diami, lebih jauh ini bisa mengakibatkan menurunnya derajat kesehatan masyarakat dengan terjangkitnya penyakit saluran pernapasan akibat polusi udara.

C.    UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP YANG DITIMBULKAN ALAT TRANSPORTASI
Alat Transportasi telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat modern, apalagi jika menyangkut transportasi publik, ketersedian transportasi publik yang komperhensif akan sangat mempengaruhi mobilitis sebuah kota. Apalagi pengaruhnya terhadap lingkungan disekitarnya, dikebanyakan kota besar di seantero dunia hal ini menjadi masalah serius maka dari itu diperlukan sebuah upaya untuk mengatasi lingkungan hidup yang ditimbulkan alat transportasi.
Berbagai aktivitas manusia membutuhkan energi, seperti batu bara, minyak bumi, air, sinar matahari, angin dll. Permasalahan global saat ini adalah semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dunia sementara kebutuhan bahan bakar harus tersedia.
Penerapan Prinsip ekoefisiensi dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar antara lain:
1.    Penggunaan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui, seperti tenaga angin, air, biomassa, dan bahan bakar organik.
2.    Dengan menggunakan akalnya manusia dapat menciptakan mobil yang ramah lingkungan. Seperti Mobil listrik bernama ELITS yang merupakan hasil eksperimen yang dilakukan  oleh tim Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektron ITS, yang tujuannya untuk mengantisipasi cadangan minyak bumi yang semakin menipis. 
 Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukungnya dan tampungnya.
3.    Salah satu cara yang paling mudah untuk mengurangi asap kendaraan bermotor antara lain program “bike to work”, serta “one man tree” sebagai salh satu cara untuk mengurangi asap kendaraan bermotor.


PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dalam perkembangannya tehnologi alat transportasi memberikan sumbangan yang besar pada kenyamanan bertransportasi seperti tersedianya mobil, sepeda motor, pesawat terbang, kereta api, kapal laut dll. Yang dulunya perjalan menuju keluar negeri memerlukan waktu yang lama namun sekarang hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk sampai ketempat tujuan. Namun dilihata dari sisi lain Alat transportasi juga memiliki dampak negatif bagi lingkungan hidup, sehingga diperlukan upaya untuk meminimalisir hal tersebut.

B.    SARAN
Keistemewaan manusia adalah kemampuan akalnya yang tak terbatas dalam menciptakan sesuatu yang belum ada sebelumnya seperti alat tranportasi yang sekarang ini beragam, namun hal itu harus juga memikirkan dampak yang akan terjadi pada alat yang diciptakan, sehingga manfaatnya berguna baik bagi manusia maupun alam.